Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Test WNA Menjadi WNI

Pada jaman pemerintahan Pak Harto, ada seorang warga keturunan Cina berniat mengubah status kewarganegaraannya menjadi WNI. Berikut ini adalah petikan tanya-jawab antara si petugas dengannya:

“Selamat pagi, Pak.”

“Celamat pagi!” balasnya.

“Bapak akan menjalani pengujian akan wawasan kebangsaan. Jangan takut, pertanyaannya gampang, koq.”, hibur si petugas melihat mimik si engkoh yang mengerutkan alis.

“Saya akan mulai dengan tentang sejarah” Dia mengambil gambar RA Kartini lalu bertanya: “Ini gambar siapa?”

Dengan lantang dan suara keras, dia berkata: “Hai…ya…. itu kan Nyonya Menil. Wagus lo…. Owe celing minum.” (Itu khan Nyonya Meneer. Bagus loh. Saya sering minum.)

Berikutnya si petugas mengetes wawasan tentang kepemerintahan dengan memperlihatkan lambang Korpri.

“Ini apa, Pak?” tanyanya sambil masih mengulum senyum.

“Hai… ya…. olang pake itu seling latang ke toko Owe winta winta sumbangang”. (Orang pakai baju itu sering datang ke toko saya minta sumbangan)

Lalu, si petugas menunjuk kepada foto Pak Harto yang menempel di dinding sambil bertanya: “Foto siapa itu?”

“Hai….ya… . lia kan hopengnya Liem. Pintel lagang dia. Anak-anaknya luga.” (Dia khan teman baiknya Liem. Pinter dagang dia. Anak-anaknya juga)

Mendengar jawaban itu, si petugas menjadi sakit kepala.

“Ini pengetesan terakhir, Pak. Coba nyanyikan Lagu Indonesia Raya”

Si Engkoh langsung berdiri tegap dan bernyanyi : “Indonecia tanah ailmu…” (Indonesia, tanah airmu…)

“Stop… stop… kenapa tanah airmu, Pak???”, tanya si petugas.

“Landa tangan wulu, balu Ngai wilang tanah ail owe!!!” (tanda tangan dulu, baru saya bilang tanah air ku)

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar